Kenapa ya Harus Puasa Sebelum Menjalani Operasi?

09 April 2025 2 min read

Operasi atau pembedahan adalah tindakan medis yang dilakukan dengan membuat sayatan atau membuka area tubuh tertentu untuk mengobati penyakit maupun mengambil sampel jaringan untuk keperluan diagnosis. Misalnya pada penderita tumor, akan dilakukan tindakan operasi biopsi, yaitu mengambil sampel jaringan yang memiliki tumor untuk dianalisis lebih lanjut agar bisa ditentukan metode pengobatan yang paling sesuai.

Sebelum tindakan operasi dilakukan, ada banyak hal yang perlu diperhatikan dan dilakukan oleh pasien, salah satunya adalah puasa beberapa jam sebelum tindakan operasi dilakukan. Namun, tahukah Anda  alasan di baliknya?  Berikut ini pembahasannya!

Kenapa ya Harus Puasa Sebelum Operasi?

Setidaknya ada dua alasan utama mengapa pasien wajib untuk berpuasa sebelum menjalankan operasi, yaitu:

Mencegah Aspirasi Paru akibat Pemberian Anestesia

Alasan harus puasa sebelum operasi adalah karena anestesia yang akan diberikan sebelum operasi dilakukan. Anestesia atau yang sering disebut dengan bius merupakan prosedur medis yang bertujuan untuk menghilangkan rasa sakit selama operasi berlangsung.

Dalam operasi, ada dua jenis anestesia yang umum digunakan, yaitu:

  1. Anestesia lokal: menghilangkan sakit hanya pada area tertentu yang akan dilakukan operasi, sehingga pasien masih memiliki kesadaran penuh selama operasi berlangsung. Contohnya seperti saat operasi cabut gigi bungsu, bagian yang diberikan anestesia hanyalah gusi pada bagian gigi yang akan dicabut.

  2. Anestesia umum: menghilangkan kesadaran pasien secara penuh selama rentang waktu tertentu, dari sejak sebelum hingga operasi selesai dilaksanakan. Pada anestesia ini pasien tidak akan menyadari apa yang terjadi selama operasi berlangsung. Biasanya diberikan pada operasi besar seperti operasi jantung maupun operasi otak.

Larangan makan dan minum sebelum operasi umumnya diberikan untuk operasi yang membutuhkan anestesia umum, di mana pasien akan kehilangan kesadaran sepenuhnya. Dalam kondisi ini, pasien akan kehilangan refleks alami tubuhnya, seperti batuk, muntah, dan refleks lainnya. Akibatnya, bisa menyebabkan aspirasi ketika ada makanan atau minuman yang tanpa sengaja masuk ke dalam saluran pernapasan.

Aspirasi adalah kondisi di mana ada zat asing yang masuk ke dalam saluran pernapasan dan tidak bisa keluar lagi. Saluran pernapasan harusnya hanya boleh dimasuki oleh udara saja, tetapi terkadang tanpa sengaja ada zat lain yang masuk, seperti air liur, makanan, atau minuman tertentu.

Dalam kondisi sadar, refleks yang dilakukan tubuh untuk mengeluarkannya adalah dengan batuk. Namun, saat berada di bawah pengaruh anestesia, pasien tidak bisa melakukan apa pun untuk mengeluarkan zat asing, seperti makanan maupun minuman yang dikonsumsi sebelum operasi. Akibatnya bisa menghalangi saluran napas dan juga memicu munculnya infeksi paru dari zat yang yang masuk tersebut.

Meskipun puasa biasanya dilakukan oleh pasien yang akan menjalani operasi dengan anestesia umum, tetapi dalam kondisi tertentu atau demi keamanan, terkadang pasien juga diminta untuk melakukan puasa sebelum operasi dengan anestesia lokal. Hal ini dilakukan untuk memperkecil risiko yang mungkin terjadi selama operasi berlangsung maupun jika terjadi hal yang tidak diharapkan, sehingga harus diambil tindakan cepat dengan operasi darurat yang membutuhkan penanganan dokter spesialis anestesia.

Mengatasi Mual dan Muntah Pasca Operasi

Setelah operasi berlangsung, banyak pasien yang mengeluhkan munculnya rasa mual hingga ingin muntah. Hal ini wajar sebagai reaksi penyesuaian kembali sistem pencernaan setelah menjalani operasi. Mual mungkin akan lebih dirasakan pada pasien yang menjalani operasi pada sistem pencernaannya. Berpuasa sebelum menjalani operasi dapat membantu mengatasi masalah mual dan muntah yang dialami pasca operasi, karena perut dalam kondisi kosong.

Berapa Lama Puasa yang Diperlukan sebelum Operasi?

Jangka waktu puasa yang dibutuhkan biasanya biasanya sekitar 6-8 jam, untuk makanan padat atau susu. Namun, tetap boleh minum air putih atau clear liquid (teh, jus apel kemasan) 2-3 jam sebelum operasi. Rentang waktu ini bisa berbeda tergantung pada jenis operasi yang akan dilakukan. Begitu pula dengan jenis makanan, minuman, maupun obat-obatan rutin yang boleh dikonsumsi. Semua aturan mengenai batas waktu konsumsinya sebelum operasi harus mengikuti anjuran dari dokter.

Bagaimana dengan pasca operasi? Berapa lama waktu yang diperbolehkan untuk kembali makan dan minum?

Pasien boleh kembali makan dan minum setelah mendapatkan kembali kesadarannya saat efek dari anestesia yang diberikan  telaah hilang. Makan dan minumlah secara perlahan dari yang ringan terlebih dahulu agar sistem pencernaan memiliki waktu untuk beradaptasi. Namun, jika mual dan muntah pasca operasi terjadi secara berlebihan hingga mengganggu aktivitas makan, maka segera lakukan konsultasi pada dokter untuk mendapatkan penanganan.

Bagi Anda yang memiliki keluhan dan membutuhkan tindakan operasi sebagai salah satu metode pengobatannya, dapat segera menghubungi Rumah Sakit Premier Surabaya untuk melakukan konsultasi lebih lanjut. Di sini, penyakit Anda akan ditangani oleh dokter spesialis profesional. Pada saat operasi dilaksanakan pun, proses anestesia akan dilakukan oleh dokter spesialis anestesia yang telah berpengalaman, sehingga meminimalisir terjadinya risiko pasca operasi akibat anestesia.

Hubungi Kami

Untuk informasi dan buat janji temu dokter:

Tags
dr. Yakobus Edo Hadisubroto, Sp. An, F. Perfusi Kardiovaskular
Spesialis Anastesi Lihat jadwal
Loading data...