Aneurisma Aorta, Kenali Gejala dan Penyebabnya

12 September 2025 2 min read

aneurisma aorta

Telah ditinjau dan disetujui oleh dr. Rendra Mahardhika Putra, Sp.JP(K)

Aneurisma adalah adanya pelebaran pada pembuluh darah akibat melemahnya dinding pembuluh darah dan berpotensi terjadinya pecah pembuluh darah. Sementara aneurisma aorta adalah aneurisma yang terjadi di pembuluh darah aorta. Berikut ini adalah penjelasan lebih lengkap mengenai aneurisma aorta.

Jenis Pembuluh Darah

Dalam tubuh manusia, terdapat 3 jenis pembuluh darah. Meskipun memiliki fungsi yang sama, yaitu sebagai tempat mengalirnya darah, tetapi terdapat perbedaan di antara ketiganya, yaitu:

  1. Arteri: berfungsi membawa darah yang berisi oksigen dari jantung ke seluruh tubuh dan terdiri dari berbagai ukuran.

  2. Vena: berfungsi untuk membawa darah terdeoksigenasi kembali ke jantung dan berada di sekitar kulit. Khusus untuk vena pulmonalis, adalah pembuluh darah yang membawa darah kaya oksigen dari paru-paru menuju jantung.

  3. Kapiler: berfungsi untuk menghubungkan arteri ke vena dan memiliki ukuran yang terkecil. Pembuluh darah ini yang memungkinkan oksigen, nutrisi, serta limbah mengalir ke sel maupun jaringan dalam tubuh.

Sementara aorta merupakan pembuluh darah arteri terbesar di tubuh dan berfungsi untuk mengalirkan darah kaya oksigen dari jantung dalam sistem peredaran darah. Bentuk pembuluh darah aorta menyerupai sebuah tongkat dan berpangkal dari bilik kiri bawah jantung dan membentuk lengkungan kemudian lurus melewati rongga dada, perut, dan berakhir di panggul. Di sepanjang perjalanannya, aorta memiliki banyak cabang kecil untuk mencapai seluruh saraf, organ, dan jaringan pada tubuh.

Aneurisma Aorta dan Jenisnya

Aneurisma aorta adalah adanya pelebaran atau penggelembungan pada pembuluh darah aorta akibat melemahnya dinding. Munculnya pelebaran tersebut disebabkan karena adanya tekanan dari darah yang mengalir di area dinding yang melemah.

Berdasarkan lokasinya, aneurisma aorta dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu:

  1. Thoracic aortic aneurysm (TAA): aneurisma yang terjadi pada aorta di daerah atau yang melewati dada, yaitu bagian melengkung pada pembuluh darah aorta. Dibandingkan dengan AAA, TAA termasuk jarang terjadi karena pembuluh darah pada area ini memiliki dinding yang lebih tebal.

  2. Abdominal Aortic Aneurysm (AAA): aneurisma yang terjadi pada aorta yang melewati perut. Kondisi ini terkadang tidak menimbulkan gejala, tetapi terkadang mengakibatkan rasa nyeri pada bagian punggung bawah atau sensasi berdenyut di area perut.

Penyebab Aneurisma Aorta

Aneurisma aorta bisa terjadi sebagai komplikasi atas penyakit lainnya, beberapa di antaranya yaitu:

  • Tekanan darah tinggi

  • Kolesteol tinggi

  • Aterosklerosis

  • Penyakit Paru Obstruktif Kronis

Selain sebagai komplikasi penyakit, ada juga beberapa kondisi yang bisa menyebabkan terjadinya aneurisma aorta, yaitu:

  • Dampak kecelakaan

  • Adanya infeksi yang tidak tertangani dengan tepat

  • Memiliki keluarga kandung dengan riwayat aneurisma

  • Memiliki gaya hidup yang tidak sehat, seperti kebiasaan merokok

Selain itu, meskipun penyakit ini dapat dialami oleh siapa saja, tetapi pria memiliki risiko lebih tinggi. Terutama untuk pria yang berusia 65 tahun atau lebih.

Gejala Aneurisma Aorta

Aneurisma aorta sayangnya termasuk penyakit yang tidak memiliki gejala awal. Gejala umumnya baru muncul saat aorta telah pecah. Namun, ketika penggelembungan dinding aorta semakin besar, mungkin saja akan muncul beberapa gejala yang Anda rasakan, yaitu:

  • Lebih cepat kenyang saat makan

  • Nyeri pada bagian perut dan punggung, atau pada area aneurisma aorta berada

  • Adanya sensasi berdenyut pada area perut

  • Terasa adanya benjolan pada perut

Sementara itu, beberapa gejala pecahnya aneurisma aorta yang harus diwaspadai yaitu:

  • Sakit kepala

  • Nyeri luar biasa pada area perut, dada, atau punggung

  • Denyut jantung berdetak lebih cepat

Pecahnya aneurisma aorta umumnya terjadi secara mendadak, sehingga berbagai gejala tersebut juga akan muncul secara tiba-tiba. Penanganan yang terlambat bisa sangat membahayakan Anda karena dapat menyebabkan terjadinya pendarahan dalam, sehingga Anda perlu segera mendapatkan penanganan lebih lanjut saat merasakan gejala di atas.

Diagnosis Aneurisma Aorta

Pemeriksaan aneurisma aorta dilakukan dengan menggunakan Ultrasound Scan, CT Scan, dan juga MRI untuk mendapatkan gambaran seberapa parah kondisi aneurisma aorta yang Anda alami. Selanjutnya, barulah akan dilakukan pengobatan yang sesuai dengan kondisi Anda berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan.

Penanganan Aneurisma Aorta

Penanganan aneurisma aorta difokuskan untuk mencegah agar pembuluh darah jangan sampai pecah. Langkah yang dilakukan yaitu dengan pemantauan yang ketat serta pemberian obat tergantung pada kondisi yang mendasarinya.

Pada pasien aneurisma aorta yang terjadi akibat kolesterol, maka pengobatan akan fokus untuk menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Sementara untuk pasien tekanan darah tinggi, akan diberikan obat untuk mengontrol tekanan darah agar tetap stabil. Tujuan utama dari pengobatan tersebut adalah untuk mengurangi tekanan pada pembuluh darah yang berpotensi menyebabkan aneurisma aorta menjadi pecah.

Jika diperlukan, dokter mungkin akan melakukan tindakan pembedahan untuk menangani aneurisma aorta. Beberapa bedah yang dilakukan untuk menangani kondisi ini yaitu:

  1. Endovascular aneurysm repair (EVAR): Tindakan bedah minimal invasif yang umum untuk mengatasi AAA. Dilakukan untuk memperkuat dinding aorta dengan cara memasukkan stent graft melalui pembuluh darah.

  2. Open aneurysm repair: Tindakan bedah yang dilakukan dengan membuat sayatan besar kemudian mengangkat dinding pembuluh darah yang melemah dan menggantinya dengan cangkok sintetis yang dijahit. Tindakan bedah ini ditujukan untuk pasien yang tidak mungkin melakukan EVAR karena kondisinya maupun ketika aneurisma aorta sudah pecah.

Deteksi Awal Meningkatkan Potensi Kesembuhan

Bagi Anda yang berjenis kelamin pria dan sudah berusia 65 tahun atau lebih, disarankan untuk melakukan pemeriksaan awal atas penyakit ini karena risikonya pada Anda lebih besar. Selain itu, Anda dengan kondisi riwayat hipertensi maupun kolesterol tinggi, juga disarankan untuk melakukan pemeriksaan rutin. Dengan deteksi lebih awal, Anda bisa mendapatkan penanganan lebih awal, sehingga meminimalisasi komplikasi yang mungkin Anda alami akibat penanganan yang terlambat.

Anda bisa melakukan pemeriksaan dengan datang ke Heart & Vascular Centre di Rumah Sakit Premier Surabaya. Di sini Anda akan ditangani oleh tim medis berpengalaman, serta peralatan yang lengkap dan canggih untuk meningkatkan akurasi analisis untuk menentukan tindakan pengobatan terbaik sesuai kondisi Anda.


 

Hubungi Kami

Untuk informasi dan buat janji temu dokter

dr. Rendra Mahardika Putra, Sp.JP
dr. Rendra Mahardhika Putra, Sp.JP, Subsp.Vas (K), FIHA
Jantung Lihat jadwal
Loading data...