Diabetes Tipe 1 dan 2, Apa Saja Bedanya?

22 September 2025 2 min read

Telah ditinjau dan disetujui oleh dr. Dananti Kusumawindani, Sp.PD

Diabetes adalah salah satu penyakit metabolik yang paling umum di dunia. Menurut IDF Diabetes Atlas, jumlah penderita diabetes telah mencapai 537 juta orang secara global, dan angka ini diperkirakan akan terus meningkat setiap tahunnya.

Penyakit ini ditandai dengan tingginya kadar gula dalam darah, yang bila tidak dikendalikan dapat memicu berbagai komplikasi serius. Terdapat beberapa jenis diabetes, namun yang paling umum adalah diabetes tipe 1 dan tipe 2.

Lantas, apa perbedaan antara keduanya? Simak penjelasan lengkapnya di artikel ini.

Apa yang Terjadi Saat Tubuh Mengalami Diabetes?

Tubuh kita memproduksi hormon insulin melalui organ pankreas. Insulin berperan penting dalam mengatur kadar gula darah dengan membantu sel-sel tubuh menyerap glukosa (gula) dari makanan—khususnya yang mengandung karbohidrat—untuk dijadikan energi.

Namun, pada penderita diabetes, proses ini terganggu. Entah karena tubuh tidak memproduksi cukup insulin, atau karena sel-sel tubuh tidak merespons insulin dengan baik. Akibatnya, glukosa tidak terserap secara optimal dan menumpuk di dalam pembuluh darah, sehingga kadar gula darah menjadi terlalu tinggi.

Diabetes Tipe 1

Diabetes tipe 1 terjadi ketika tubuh sama sekali tidak memproduksi insulin atau hanya memproduksi dalam jumlah yang sangat sedikit. Tanpa insulin, glukosa menumpuk di dalam aliran darah dan menyebabkan kadar gula darah meningkat.

Kondisi ini biasanya disebabkan oleh gangguan autoimun, di mana sistem kekebalan tubuh keliru menyerang dan merusak sel-sel penghasil insulin di pankreas. Diabetes tipe 1 paling sering terdiagnosis pada anak-anak dan remaja, tapi orang dewasa juga bisa mengalaminya.

Pencegahan Diabetes Tipe 1

Sayangnya, diabetes tipe 1 tidak bisa dicegah karena penyebab utamanya adalah faktor genetik dan gangguan autoimun. Artinya, orang yang sehat dan konsumsi gulanya terkontrol pun masih bisa mengidap diabetes tipe 1. Namun, menjalani pola makan sehat, berolahraga rutin, dan menjaga berat badan ideal tetap penting dilakukan untuk membantu mengelola kadar gula darah.

Pengobatan Diabetes Tipe 1

Penderita diabetes tipe 1 memerlukan terapi insulin seumur hidup karena tubuh mereka tidak bisa memproduksi insulin secara alami. Insulin biasanya diberikan melalui suntikan harian atau menggunakan pompa insulin otomatis.

Lokasi suntikan bisa berbeda-beda—bisa di perut, lengan atas, paha, atau bokong—tergantung kenyamanan dan kebutuhan penyerapan insulin. Selain itu, pemantauan kadar gula darah secara rutin juga sangat dianjurkan sebagai bagian dari manajemen diabetes yang efektif.

Diabetes Tipe 2

Diabetes tipe 2 terjadi ketika tubuh tidak menggunakan insulin secara efektif (dikenal sebagai resistensi insulin), atau ketika pankreas tidak mampu memproduksi insulin dalam jumlah yang cukup. Akibatnya, kadar glukosa dalam darah meningkat dan menumpuk, menyebabkan gangguan metabolik yang bisa berujung pada komplikasi serius seperti penyakit jantung, kerusakan ginjal, dan gangguan penglihatan.

Berbeda dengan diabetes tipe 1 yang berkaitan dengan autoimun, diabetes tipe 2 biasanya berkembang secara bertahap dan lebih umum terjadi pada orang dewasa dan lanjut usia. Faktor risiko utamanya meliputi:

  • Usia di atas 45 tahun.

  • Berat badan berlebih atau obesitas.

  • Riwayat keluarga dengan diabetes.

  • Kurang berolahraga.

  • Tekanan darah tinggi atau kadar kolesterol tidak normal.

Pencegahan Diabetes Tipe 2

Diabetes tipe 2 dapat dicegah melalui perubahan gaya hidup. Beberapa langkah efektif meliputi:

  • Menjaga berat badan ideal.

  • Tidur malam yang cukup, yaitu sekitar 7-8 jam untuk orang dewasa.

  • Mengatur pola makan seimbang, kaya serat, dan rendah gula tambahan.

  • Berolahraga rutin, minimal 3-5 per minggu aktivitas ringan dan sedang.

  • Menghindari rokok dan konsumsi alkohol berlebihan.

  • Rutin cek kesehatan, terutama kadar gula darah dan tekanan darah.

Pengobatan Diabetes Tipe 2

Pada diabetes tipe dua, sebagian besar penyebabnya adalah karena faktor gaya hidup yang tidak sehat. Oleh karena itu, pengobatan yang dilakukan adalah dengan memperbaiki gaya hidup menjadi lebih sehat, seperti aktif bergerak dan rutin berolahraga, mengurangi konsumsi makanan dan minuman tinggi gula, dan menghindari begadang.

Selain itu, dokter juga akan memberikan obat untuk mengontrol kadar gula darah agar tidak terlalu tinggi. Namun, jenis obat yang diberikan maupun dosisnya bisa berbeda pada setiap pasien, karena disesuaikan dengan kondisi pasien.

Komplikasi Diabetes Tipe 1 dan 2

Pengobatan pada penyakit diabetes tipe 1 maupun 2 difokuskan untuk mengontrol kadar gula darah. Tujuan mengontrol gula darah adalah untuk mencegah komplikasi. Penderita diabetes baik tipe 1 atau 2,  memiliki risiko tinggi mengalami penyakit seperti stroke, gangguan penglihatan, penyakit jantung koroner, penyakit pada pembuluh darah perifer, luka yang tak kunjung sembuh, hingga gangguan saraf seperti sering kesemutan. Dengan mencegah komplikasi, penderita diabetes tetap bisa hidup normal dan memiliki kualitas hidup yang baik.

Jika Anda atau orang terdekat hidup dengan diabetes, penting untuk rutin berkonsultasi ke dokter spesialis penyakit dalam di Rumah Sakit Premier Surabaya untuk mendapatkan penanganan yang tepat dari dokter kami.

Hubungi Kami

Untuk informasi dan buat janji temu dokter

Tags
dr. Dananti Kusumawindani, Sp.PD
dr. Dananti Kusumawindani, Sp.PD
Penyakit Dalam Lihat jadwal
Loading data...